Sabtu, 14 Januari 2012

Makalah Kurikulum

MAKALAH
AZAS-AZAS KURIKULUM



DISUSUN OLEH:
AGUNG PRAYITNO
ELSA HARUM
ERLIS
JULIAH
RUDI
SUNARTO
T. SITI AISYAH
WULANDARI





UNIVERSITAS ISLAM RIAU
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
Alamat: Jl. Kaharudin Nasution 113
Telp: (0761)674674
PEKANBARU 28284




KATA PENGANTAR
            Alhamdulillah puji dan syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami selaku kelompok 3 dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik.
            Makalah dengan judul “Azas-azas Kurikulum ini kami buat agar teman-teman sekalian sebagai calon guru dapat mengetahui apa saja azas-azas yang berlaku dalam kurikulum sehingga kita dapat memberikan pembelajaran yang terbaik bagi anak didik kita.
            Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat, bukan hanya bagi kami selaku kelompok 3 tetapi juga bagi teman-teman semua. Atas perhatian teman-teman kami ucapkan terima kasih.


Pekanbaru, 30 September 2011

Kelompok 5











i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………  i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. .ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….1
1.1  Latar Belakang……………………………………………………………………….1
1.2  Perumusan Masalah……………………………………………………….………….1
1.3  Tujuan penulisan …………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………...2
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………...4
     3.1 Simpulan……………………………………………………………………………...4
     3.2 Saran……………………………………………………………………………….…4
 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………5













ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Tanpa kurikulum proses pendidikan tidak akan berjalan mulus. Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran.
Kurikulum mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman. Di Indonesia kurikulum sudah mengalami perubahan beberapa kali. Kurikulum di Indonesia diberi nama sesuai dengan tahun mulai berlakunya. Misalnya kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004 dan yang terbaru adalah kurikulum 2006 yang disebut juga KTSP.
Mulyasa mengatakan bahwa KTSP adalah kurikulum yang dikembangkan sesuai dngan satuan pendidikan, potensi sekolah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan standar isi dan standar kompetensi lulusan. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam standar isi merupakan penyempurnaan dari SK dan KD dalam KBK.
Implementasi KTSP sangat dipengaruhi oleh guru sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum. Sebaik apapun kurikulum tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya kemampuan guru dalam memahami dan menerapkannya dalam pembelajaran di kelas. Oleh karna itu guru harus mampu mengembangkan KTSP dengan mempertimbangkan potensi sekolah, sosial budaya masyaarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Disamping itu dalam mengembangkan KTSP, guru harus memperhatikan azas-azas kurikulum agar KTSP sesuai dengan azas-azas yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum secara umum.
1.2  Perumusan Masalah
a.       Apa saja azas-azas kurikulum?
b.      Mengapa filsafat sangat diperlukan dalam dunia pendidikan?
c.       Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum?
d.      Dalam hal apa diperlukan penguasaan psikologi belajar?
1.3  Tujuan Penulisan
a.       Untuk mengetahui apa saja azas-azas kurikulum
b.      Untuk mengetahui manfaat filsafat dalam dunia pendidikan
c.       Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum
d.      Untuk mengetahui penguasaan psikoligi diperlukan dalam hal apa


1
BAB II

PEMBAHASAN
Guru sebagai pengembang kurikulum dalam skala mikro perlu memahami kurikulum dan azas-azas yang mendasarinya. Nasution menjelaskan bahwa ada empat azas yang mendasari pengembangan kurikulum. Keempat azas tersebut adalah:
a.       Azas filosofis
     Azas filosofis berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat Negara perbedaan filsafat suatu Negara menimbulkan implikasi yang berbeda di dalam merumuskan tujuan pendidikan, menentukan bahan pelajaran dan tata cara pengajaran, serta menentukan cara-cara evaluasi yang ditempuh. Apabila pemerintah bertukar, tujuan pendidikan tidak akan berubah sama sekali. Di Indonesia penyusunan, pengembangan, dan pelaksanaan kurikulum harus memperhatikan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai filosofis suatu Negara.
     Filsafat sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, menurut Nasution, filsafat besar manfaatnya bagi kurikulumn, yakni:
·         Filsafat pendidikan menentukan arah ke mana anak-anak harus dibimbing. Jadi filsafat menentukan tujuan pendidikan
·         Dengan adanya tujuan pendidikan ada gambaran yang jelas tentang hasil pendidikan yang harus dicapai, manusia bagaimana yang akan dibentuk
·         Filsafat menentukan cara dan proses yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut
·         Filsafat memberikan kebulatan kepada usaha pendidikan, sehingga tidak terputus. Dengan demikian terdapat kontinuitaas dalam perkembangan anak
b.      Azas psikologi
Azas ini terbagi 2 yaitu:
1.      Psikologi Anak
      Pada abad ke-20, anak kian mendapat perhatian, dan menjadi salah satu azas dalam pengembangan kurikulum. Kemudian muncullah aliran progresif, yakni kurikulum yang berdasarkan minat dan perkembangan anak(child centered curiculum). Kurikulukm ini dapat dipandang sebagai suatu reaksi terhadap kurikulum yang diperlukan orang dewasa tanpa menghiraukan kebutuhan anak.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum adalah:
·         Anak bukan miniatur orang dewasa
·         Fungsi sekolah diantaranya mengembangkan pribadi anak seutuhnya
·         Factor anak harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum

2
·         Anak harus menjadi pusat pendidikan/sebagai subjek belajar bukan objek belajar
·         Kurikulum hendaknya mempertimbangkan keunikan anak agar ia dapat berkembang sesuai dengan bakatnya
·         Kurikulum dapat dirasakan sama manfaatnya bagi semua murid
2.      Psikologi Belajar
    Belajar itu adalah suatu proses yang pelik dan kompleks, timbullah berbagai teori belajar yang menunjukkan ketidaksusuaian satu sama lain. Pada umumnya tiap teori mengandung kebenaran. Akan tetapi tidak memberikan gambaran tentang keseluruhan proses belajar, yang mencakup segala gejala belajar dari yang sederhana sampai yang pelik. Untuk itu diperlukan penguasaan psikologi belajar dalam mengembangkan kurikulum antara lain:
·         Seleksi dan organisasi bahan pembelajaran
·         Menentukan kegiatan belajar mengajar yang paling serasi
·         Merencanakan kegiatan belajar yang optimal agar tujuan belajar tercapai
c.       Azas Sosiologis
     Tiap masyarakat mempunyai norma-norma, adat istiadat yang harus dikenal dan diwujudkan anak dalam pribadinya, lalu dinyatakan dalam kelakuan. Tiap masyarakat berlainan corak nilai-nilai yang dianutnya. Tiap anak akan berbeda latar belakang kebudayaanya. Perbedaan ini harus dipertimbangkan dalam kurikulum, selain itu perubahan masyarakat akibat perkembangan iptek merupakan faktor yang benar-benar harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum. Karna masyarakat merupakan faktor penting dalam pengembangan kurikulum.
d.      Azas organisatorris
     Azas ini berkenaan dengan masalah bagaimana bahan pelajaran akan disajikan. Apakah dalm bentuk mata pelajaran yang terpisah, atau diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberiakn, misalnya dalam bentuk broad field atau bidang studi sperti IPA, IPS, Bahasa, dan lain-lain. Atau diusahakan hubungan secara lebih mendalam dengan menghapuskan segala batasan mata pelajaran (dalam bentuk kurikulum terpadu).






3
 BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
   a. azas-azas kurikulum
       1. azas fisiologis
       2. azas psikologi
       3. azas sosiologis
       4. azas organisatoris
   b. filsafat diperlukan dalam dunia pendidikan karna:
·               Filsafat pendidikan menentukan arah ke mana anak-anak harus dibimbing. Jadi filsafat menentukan tujuan pendidikan
·         Dengan adanya tujuan pendidikan ada gambaran yang jelas tentang hasil pendidikan yang harus dicapai, manusia bagaimana yang akan dibentuk
·         Filsafat menentukan cara dan proses yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut
·         Filsafat memberikan kebulatan kepada usaha pendidikan, sehingga tidak terputus. Dengan demikian terdapat kontinuitaas dalam perkembangan anak
c. hal-hal yang diperlukan dalam pengembangan kurikulum:
·          Anak bukan miniatur orang dewasa
·         Fungsi sekolah diantaranya mengembangkan pribadi anak seutuhnya
·         Factor anak harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum
·         Anak harus menjadi pusat pendidikan/sebagai subjek belajar bukan objek belajar
·         Kurikulum hendaknya mempertimbangkan keunikan anak agar ia dapat berkembang sesuai dengan bakatnya
·         Kurikulum dapat dirasakan sama manfaatnya bagi semua murid
d.. penguasaan psikoligi diperlukan dalam hal apa
·          Seleksi dan organisasi bahan pembelajaran
·         Menentukan kegiatan belajar mengajar yang paling serasi
·         Merencanakan kegiatan belajar yang optimal agar tujuan belajar tercapai
4
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa,E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda
Nasution,S.2008. asas-asas kurikulum. Jakarta: bumi aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar