MAKALAH
AZAS-AZAS
KURIKULUM
DISUSUN
OLEH:
AGUNG
PRAYITNO
ELSA
HARUM
ERLIS
JULIAH
RUDI
SUNARTO
T.
SITI AISYAH
WULANDARI
UNIVERSITAS
ISLAM RIAU
FAKULTAS
KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
Alamat:
Jl. Kaharudin Nasution 113
Telp:
(0761)674674
PEKANBARU
28284
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kami
ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga
kami selaku kelompok 3 dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik.
Makalah dengan judul “Azas-azas Kurikulum
ini kami buat agar teman-teman sekalian sebagai calon guru dapat mengetahui apa
saja azas-azas yang berlaku dalam kurikulum sehingga kita dapat memberikan
pembelajaran yang terbaik bagi anak didik kita.
Harapan kami semoga makalah ini
dapat bermanfaat, bukan hanya bagi kami selaku kelompok 3 tetapi juga bagi
teman-teman semua. Atas perhatian teman-teman kami ucapkan terima kasih.
Pekanbaru,
30 September 2011
Kelompok
5
i
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………………… i
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………………….. .ii
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………………………………….1
1.1 Latar
Belakang……………………………………………………………………….1
1.2 Perumusan
Masalah……………………………………………………….………….1
1.3 Tujuan
penulisan …………………………………………………………………….1
BAB
II PEMBAHASAN…………………………………………………………………...2
BAB
III PENUTUP ………………………………………………………………………...4
3.1 Simpulan……………………………………………………………………………...4
3.2 Saran……………………………………………………………………………….…4
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………5
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Kurikulum
merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Tanpa
kurikulum proses pendidikan tidak akan berjalan mulus. Kurikulum diperlukan
sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Di
dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola pengajaran yang dapat
menentukan arah proses pembelajaran.
Kurikulum
mengalami perubahan sesuai dengan berkembangnya zaman. Di Indonesia kurikulum
sudah mengalami perubahan beberapa kali. Kurikulum di Indonesia diberi nama
sesuai dengan tahun mulai berlakunya. Misalnya kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004
dan yang terbaru adalah kurikulum 2006 yang disebut juga KTSP.
Mulyasa
mengatakan bahwa KTSP adalah kurikulum yang dikembangkan sesuai dngan satuan
pendidikan, potensi sekolah, sosial budaya masyarakat setempat, dan
karakteristik peserta didik. KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun
dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum ini
dikembangkan berdasarkan standar isi dan standar kompetensi lulusan. Standar
kompetensi dan kompetensi dasar dalam standar isi merupakan penyempurnaan dari
SK dan KD dalam KBK.
Implementasi
KTSP sangat dipengaruhi oleh guru sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum.
Sebaik apapun kurikulum tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya kemampuan
guru dalam memahami dan menerapkannya dalam pembelajaran di kelas. Oleh karna
itu guru harus mampu mengembangkan KTSP dengan mempertimbangkan potensi
sekolah, sosial budaya masyaarakat setempat, dan karakteristik peserta didik.
Disamping itu dalam mengembangkan KTSP, guru harus memperhatikan azas-azas
kurikulum agar KTSP sesuai dengan azas-azas yang dijadikan dasar dalam
pengembangan kurikulum secara umum.
1.2 Perumusan
Masalah
a. Apa
saja azas-azas kurikulum?
b. Mengapa
filsafat sangat diperlukan dalam dunia pendidikan?
c. Hal-hal
apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum?
d. Dalam
hal apa diperlukan penguasaan psikologi belajar?
1.3 Tujuan
Penulisan
a. Untuk
mengetahui apa saja azas-azas kurikulum
b. Untuk
mengetahui manfaat filsafat dalam dunia pendidikan
c. Untuk
mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum
d. Untuk
mengetahui penguasaan psikoligi diperlukan dalam hal apa
1
BAB
II
PEMBAHASAN
Guru
sebagai pengembang kurikulum dalam skala mikro perlu memahami kurikulum dan
azas-azas yang mendasarinya. Nasution menjelaskan bahwa ada empat azas yang
mendasari pengembangan kurikulum. Keempat azas tersebut adalah:
a. Azas
filosofis
Azas filosofis berkenaan dengan tujuan
pendidikan yang sesuai dengan filsafat Negara perbedaan filsafat suatu Negara
menimbulkan implikasi yang berbeda di dalam merumuskan tujuan pendidikan,
menentukan bahan pelajaran dan tata cara pengajaran, serta menentukan cara-cara
evaluasi yang ditempuh. Apabila pemerintah bertukar, tujuan pendidikan tidak
akan berubah sama sekali. Di Indonesia penyusunan, pengembangan, dan
pelaksanaan kurikulum harus memperhatikan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
dan Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai filosofis suatu Negara.
Filsafat sangat diperlukan dalam dunia
pendidikan, menurut Nasution, filsafat besar manfaatnya bagi kurikulumn, yakni:
·
Filsafat pendidikan
menentukan arah ke mana anak-anak harus dibimbing. Jadi filsafat menentukan
tujuan pendidikan
·
Dengan adanya tujuan pendidikan
ada gambaran yang jelas tentang hasil pendidikan yang harus dicapai, manusia
bagaimana yang akan dibentuk
·
Filsafat menentukan
cara dan proses yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut
·
Filsafat memberikan
kebulatan kepada usaha pendidikan, sehingga tidak terputus. Dengan demikian
terdapat kontinuitaas dalam perkembangan anak
b. Azas
psikologi
Azas
ini terbagi 2 yaitu:
1. Psikologi
Anak
Pada abad ke-20, anak kian mendapat
perhatian, dan menjadi salah satu azas dalam pengembangan kurikulum. Kemudian
muncullah aliran progresif, yakni kurikulum yang berdasarkan minat dan
perkembangan anak(child centered curiculum). Kurikulukm ini dapat dipandang
sebagai suatu reaksi terhadap kurikulum yang diperlukan orang dewasa tanpa
menghiraukan kebutuhan anak.
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pengembangan kurikulum adalah:
·
Anak bukan miniatur
orang dewasa
·
Fungsi sekolah
diantaranya mengembangkan pribadi anak seutuhnya
·
Factor anak harus
diperhatikan dalam pengembangan kurikulum
2
·
Anak harus menjadi
pusat pendidikan/sebagai subjek belajar bukan objek belajar
·
Kurikulum hendaknya
mempertimbangkan keunikan anak agar ia dapat berkembang sesuai dengan bakatnya
·
Kurikulum dapat
dirasakan sama manfaatnya bagi semua murid
2. Psikologi
Belajar
Belajar itu adalah suatu proses yang pelik
dan kompleks, timbullah berbagai teori belajar yang menunjukkan ketidaksusuaian
satu sama lain. Pada umumnya tiap teori mengandung kebenaran. Akan tetapi tidak
memberikan gambaran tentang keseluruhan proses belajar, yang mencakup segala
gejala belajar dari yang sederhana sampai yang pelik. Untuk itu diperlukan
penguasaan psikologi belajar dalam mengembangkan kurikulum antara lain:
·
Seleksi dan organisasi
bahan pembelajaran
·
Menentukan kegiatan
belajar mengajar yang paling serasi
·
Merencanakan kegiatan
belajar yang optimal agar tujuan belajar tercapai
c. Azas
Sosiologis
Tiap masyarakat mempunyai norma-norma,
adat istiadat yang harus dikenal dan diwujudkan anak dalam pribadinya, lalu
dinyatakan dalam kelakuan. Tiap masyarakat berlainan corak nilai-nilai yang
dianutnya. Tiap anak akan berbeda latar belakang kebudayaanya. Perbedaan ini
harus dipertimbangkan dalam kurikulum, selain itu perubahan masyarakat akibat
perkembangan iptek merupakan faktor yang benar-benar harus dipertimbangkan
dalam pengembangan kurikulum. Karna masyarakat merupakan faktor penting dalam
pengembangan kurikulum.
d. Azas
organisatorris
Azas ini berkenaan dengan masalah
bagaimana bahan pelajaran akan disajikan. Apakah dalm bentuk mata pelajaran
yang terpisah, atau diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberiakn,
misalnya dalam bentuk broad field atau bidang studi sperti IPA, IPS, Bahasa,
dan lain-lain. Atau diusahakan hubungan secara lebih mendalam dengan
menghapuskan segala batasan mata pelajaran (dalam bentuk kurikulum terpadu).
3
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
a. azas-azas kurikulum
1. azas fisiologis
2. azas psikologi
3. azas sosiologis
4. azas organisatoris
b. filsafat diperlukan dalam dunia pendidikan
karna:
·
Filsafat pendidikan menentukan arah ke
mana anak-anak harus dibimbing. Jadi filsafat menentukan tujuan pendidikan
·
Dengan adanya tujuan
pendidikan ada gambaran yang jelas tentang hasil pendidikan yang harus dicapai,
manusia bagaimana yang akan dibentuk
·
Filsafat menentukan
cara dan proses yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut
·
Filsafat memberikan
kebulatan kepada usaha pendidikan, sehingga tidak terputus. Dengan demikian
terdapat kontinuitaas dalam perkembangan anak
c.
hal-hal yang diperlukan dalam pengembangan kurikulum:
·
Anak bukan miniatur orang dewasa
·
Fungsi sekolah
diantaranya mengembangkan pribadi anak seutuhnya
·
Factor anak harus
diperhatikan dalam pengembangan kurikulum
·
Anak harus menjadi
pusat pendidikan/sebagai subjek belajar bukan objek belajar
·
Kurikulum hendaknya
mempertimbangkan keunikan anak agar ia dapat berkembang sesuai dengan bakatnya
·
Kurikulum dapat
dirasakan sama manfaatnya bagi semua murid
d..
penguasaan psikoligi diperlukan dalam hal apa
·
Seleksi dan organisasi bahan pembelajaran
·
Menentukan kegiatan
belajar mengajar yang paling serasi
·
Merencanakan kegiatan
belajar yang optimal agar tujuan belajar tercapai
4
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa,E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda
Nasution,S.2008. asas-asas kurikulum. Jakarta: bumi aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar